Gerakan Hijau, Gerakan Peduli Lingkungan, Desa Helebeik.

Helebeik, 10 Juli 2025 – Angin segar harapan berhembus kencang di Desa Helebeik, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao. Pada tanggal 8 Juli 2025, Pemerintah Desa Helebeik menginisiasi sebuah program reboisasi inovatif yang tidak hanya bertujuan menghijaukan lahan, tetapi juga secara strategis menjadi benteng mitigasi bencana banjir. Bibit pohon kelapa dan bambu diserahkan kepada masyarakat dalam sebuah langkah nyata menjaga alam dan melindungi desa.

Program reboisasi yang digalakkan oleh pemerintah desa kini mendapat dukungan kuat dari Yayasan TLM, sebuah organisasi nirlaba yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat dan lingkungan. Yayasan TLM telah menyediakan bibit pohon, dengan fokus utama pada pohon kelapa dan pohon bambu, untuk mendukung upaya penghijauan di wilayah ini.

Program ini menandai babak baru dalam upaya pelestarian lingkungan di Helebeik. Pemilihan pohon kelapa dan bambu bukan tanpa alasan. Pohon kelapa, yang identik dengan lanskap pesisir, memiliki sistem perakaran kuat yang efektif menahan erosi tanah, terutama di daerah yang rawan longsor. Selain itu, pohon kelapa juga akan memberikan manfaat ekonomi jangka panjang bagi masyarakat melalui hasil buahnya.

Sementara itu, pohon bambu dikenal dengan kemampuannya menyerap air dalam jumlah besar dan memperkuat struktur tanah. Kerapatan rumpun bambu juga berfungsi sebagai penghalang alami yang dapat memperlambat laju air saat terjadi banjir, mengurangi dampak kerusakan pada pemukiman warga. "Kami belajar dari pengalaman, bahwa reboisasi tidak hanya soal menanam, tapi juga memilih jenis pohon yang tepat sesuai kebutuhan desa kami," jelas Bapak Kepala Desa Helebeik, dalam sambutannya. "Pohon kelapa dan bambu ini adalah investasi ganda: untuk lingkungan dan untuk keamanan desa dari ancaman banjir."

Antusiasme masyarakat terlihat jelas. Mereka bergotong royong menanam bibit-bibit tersebut di area-area yang telah ditentukan, terutama di sepanjang bantaran sungai dan daerah dataran rendah yang kerap menjadi langganan banjir. Inisiatif ini juga diharapkan mampu meningkatkan kesadaran kolektif warga akan pentingnya menjaga ekosistem dan peran mereka dalam mitigasi bencana.

Reboisasi di Helebeik ini menjadi contoh nyata bagaimana pemerintah desa dapat mengambil peran aktif dalam menghadapi tantangan lingkungan dan bencana alam. Dengan program bibit kelapa dan bambu, Desa Helebeik tidak hanya menanam pohon, tetapi juga menanam masa depan yang lebih hijau, aman, dan berkelanjutan.